Business

Pemerintah Kembali Hidupkan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

Jakarta, 11 April 2025 — Setelah sempat dihapus dalam kurikulum Merdeka Belajar, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan kembalinya sistem penjurusan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Artinya, mulai tahun ajaran 2025/2026, siswa SMA di Indonesia akan kembali mengenal tiga jurusan utama: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan Bahasa.

Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Menteri Pendidikan dalam konferensi pers pada awal April lalu, dan langsung jadi bahan pembicaraan hangat di kalangan pelajar, orang tua, dan pendidik.


Latar Belakang: Kenapa Penjurusan Dihidupkan Lagi?

Sejak diterapkannya Kurikulum Merdeka pada 2022, sistem penjurusan dihapus dan diganti dengan pendekatan lintas minat, di mana siswa bebas memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka. Namun, setelah evaluasi selama 3 tahun, ditemukan sejumlah tantangan.

Beberapa alasan utama kembalinya penjurusan:

  • Kesulitan pemetaan kompetensi siswa
  • Kebingungan dalam pemilihan mata pelajaran
  • Minimnya arah karier sejak awal SMA
  • Tumpang tindih mata pelajaran yang memberatkan siswa

“Penjurusan kembali dihadirkan bukan untuk membatasi, tapi justru untuk memberikan arah dan struktur yang jelas dalam proses belajar siswa,” ujar Menteri Pendidikan dalam keterangannya.


Detail Kebijakan Baru

1. Waktu Penjurusan

Penjurusan akan dilakukan di awal kelas 11, setelah siswa menyelesaikan fase orientasi dan penilaian minat di kelas 10.

2. Pilihan Jurusan

Siswa bisa memilih salah satu dari tiga jurusan:

  • IPA: Fokus pada Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika
  • IPS: Fokus pada Ekonomi, Sosiologi, Geografi, dan Sejarah
  • Bahasa: Fokus pada Bahasa Indonesia, Bahasa Asing, Sastra, dan Linguistik

3. Kurikulum Fleksibel

Meski kembali ke sistem jurusan, siswa tetap diberikan ruang untuk memilih 1–2 mata pelajaran lintas jurusan sebagai pelengkap.


Pro & Kontra di Kalangan Masyarakat

Yang Mendukung:

  • Lebih jelas dalam persiapan kuliah
  • Guru lebih fokus mengajar sesuai bidang
  • Siswa nggak lagi terbebani semua mapel

Yang Menolak:

  • Dikhawatirkan kembali membatasi potensi siswa
  • Pemilihan jurusan di usia 16 tahun dianggap terlalu dini
  • Risiko stereotip “anak IPA lebih pintar” bisa muncul lagi


Reaksi Sekolah & Guru

Banyak sekolah menyambut baik langkah ini. “Dengan sistem jurusan, kita bisa kembali menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan masing-masing bidang. Tapi penting juga tetap memberi ruang eksplorasi,” kata salah satu kepala SMA Negeri di Jakarta.

Guru pun berharap adanya pelatihan dan sosialisasi kurikulum baru yang lebih rinci, agar transisi ini berjalan lancar tanpa membingungkan siswa dan orang tua.


Apa Dampaknya Buat Siswa?

Buat kamu yang sekarang duduk di kelas 10 atau akan masuk SMA, berarti kamu akan jadi angkatan pertama yang kembali menjalani sistem penjurusan. Jadi penting banget buat:

  • Kenali minat dan bakat kamu sejak kelas 10
  • Ikuti tes minat bakat yang disediakan sekolah
  • Diskusikan pilihan jurusan bareng guru BK dan orang tua


Kesimpulan

Kembalinya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA bukan berarti kemunduran. Justru, ini bisa jadi langkah maju asal dibarengi dengan fleksibilitas, bimbingan karier yang jelas, dan dukungan sistem pembelajaran yang adaptif. Pendidikan harus terus berevolusi, tapi tetap berpijak pada kebutuhan nyata di lapangan.

Tinggalkan Balasan