Business

Mendikti Brian Sebut Mahasiswa di Luar Negeri Berperan Jadi Duta Iptek

Jakarta, 11 April 2025 — Menteri Pendidikan Tinggi dan Inovasi Teknologi (Mendikti), Dr. Brian Pranata, menyampaikan pandangannya soal peran strategis mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di luar negeri. Dalam pidato pembukaan Forum Diaspora Mahasiswa Global 2025, ia menegaskan bahwa para pelajar Indonesia di luar negeri bukan hanya sekadar pencari ilmu, tetapi juga duta intelektual dan teknologi (iptek) bangsa.


Mahasiswa Diaspora: Lebih dari Sekadar Belajar

“Mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri memiliki posisi strategis sebagai jembatan ilmu pengetahuan dan teknologi dari dunia internasional ke tanah air,” ujar Mendikti Brian di hadapan ratusan peserta forum yang hadir secara hybrid dari 34 negara.

Menurutnya, mereka membawa potensi besar bukan hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam membangun kerja sama riset, diplomasi teknologi, hingga penguatan citra Indonesia di mata global.


3 Peran Kunci Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri

1. Duta Intelektual

Mahasiswa diasporik dianggap sebagai representasi langsung dari kualitas pendidikan Indonesia. Keberhasilan mereka di kampus-kampus top dunia akan mengangkat nama baik bangsa dan membuka peluang kolaborasi dengan institusi akademik internasional.

2. Penghubung Iptek Global

Dengan akses terhadap riset, teknologi, dan inovasi terbaru, mahasiswa bisa berkontribusi dengan:

  • Membawa pulang ide dan teknologi baru
  • Membentuk jaringan ilmiah internasional
  • Membantu akselerasi teknologi nasional

3. Agen Soft Diplomacy

Selain lewat prestasi akademik, mereka juga berperan dalam menyebarkan nilai-nilai positif tentang Indonesia: dari budaya, toleransi, hingga kolaborasi internasional.


Program Pemerintah untuk Mahasiswa Diaspora

Pemerintah melalui Kemendikti saat ini sedang memperkuat beberapa program dukungan, antara lain:

  • Beasiswa Diaspora Inovatif: Untuk riset strategis dan kolaborasi dengan lembaga teknologi luar negeri.
  • Indonesia Global Talent Return (IGTR): Program pemulangan talenta diaspora ke Indonesia dengan insentif riset, startup, dan pengajaran.
  • Startup Link & Tech Bridge: Skema koneksi antara mahasiswa diaspora dengan ekosistem startup dan inovasi nasional.

“Target kita bukan hanya brain gain, tapi juga brain circulation. Kita ingin mahasiswa kita bisa belajar, kembali, dan berkontribusi, atau tetap di luar tapi terhubung aktif dengan kemajuan tanah air,” tambah Mendikti Brian.


Tanggapan Positif dari Mahasiswa Diaspora

Sejumlah mahasiswa Indonesia di luar negeri menyambut baik pandangan ini. Mereka mengaku termotivasi untuk lebih aktif berjejaring dan menginspirasi teman-teman di tanah air.

“Saya senang karena akhirnya pemerintah melihat kami bukan hanya sebagai pelajar, tapi juga mitra strategis,” ujar Lestari S., mahasiswa S3 di Jerman. “Saya lagi kerja bareng startup riset pangan berkelanjutan dan ingin banget bawa ilmunya balik ke Indonesia.”


Kesimpulan

Pernyataan Mendikti Brian jadi sinyal positif bahwa pemerintah mulai menaruh perhatian serius pada peran mahasiswa Indonesia di luar negeri sebagai penggerak ilmu, teknologi, dan diplomasi bangsa. Dengan dukungan kebijakan dan kolaborasi yang kuat, mahasiswa diaspora bisa jadi pilar penting dalam membangun Indonesia yang berdaya saing global.