Business

Mendikdasmen: Banyak Anak Indonesia Tidak Bisa Belajar di Sekolah Formal

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa jutaan anak Indonesia tidak bisa mengikuti pendidikan di sekolah formal. Ia menyoroti bahwa ini bukan sekadar persoalan individu, tapi soal akses dan sistem yang masih timpang.

Jutaan Anak Tidak Sekolah

Data dari Kemendikbudristek mencatat lebih dari 4 juta anak Indonesia tidak sedang mengenyam pendidikan. Rinciannya: sekitar 3,2 juta anak tidak sekolah sejak lama, 500 ribu tidak pernah sekolah sama sekali, dan 500 ribu lainnya putus sekolah tahun ini.

Kondisi ini sangat memprihatinkan. Terutama karena sebagian besar dari mereka masih berada dalam usia wajib belajar.

Mengapa Banyak Anak Tidak Sekolah?

Masalah ini tidak muncul tanpa sebab. Setidaknya ada tiga penyebab utama:

  1. Minimnya Fasilitas Pendidikan
    Masih ada 302 kecamatan tanpa SMP atau MTs. Sementara 727 kecamatan tidak memiliki SMA, SMK, atau MA. Banyak anak terpaksa berhenti sekolah karena tidak ada pilihan sekolah di dekat tempat tinggal mereka.
  2. Kondisi Ekonomi Keluarga
    Banyak keluarga tidak mampu membiayai pendidikan. Akibatnya, anak-anak harus membantu bekerja atau mengurus rumah, menggantikan peran sekolah.
  3. Hambatan Geografis
    Di daerah terpencil dan perbatasan, akses jalan, sinyal, hingga transportasi masih terbatas. Sekolah terdekat bisa berjarak puluhan kilometer, yang membuat anak-anak sulit menjangkaunya setiap hari.

Solusi Lewat Pendidikan Nonformal

Mendikdasmen mendorong pendidikan nonformal sebagai solusi realistis. Program seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) kini dioptimalkan.

Selain itu, ada konsep “Rumah Belajar”. Ini adalah ruang pembelajaran alternatif yang bisa digelar di mana saja—termasuk di sekolah formal yang sudah ada—agar lebih banyak anak bisa mengakses pembelajaran, meski tidak duduk di bangku sekolah biasa.

Langkah Pemerintah untuk Menangani Masalah Ini

Beberapa program utama yang sedang dan akan terus dijalankan:

  • Program Indonesia Pintar (PIP):
    Memberikan bantuan keuangan langsung bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
  • Pembangunan Sekolah di Daerah Kosong:
    Pemerintah terus memetakan wilayah tanpa sekolah untuk segera dibangun unit pendidikan baru.
  • Pelatihan Guru di Daerah Tertinggal:
    Pemerintah mengirim guru berkualitas ke daerah-daerah yang selama ini kekurangan tenaga pendidik.

Kesimpulan

Pernyataan Mendikdasmen menjadi pengingat bahwa masih banyak anak Indonesia yang belum mendapatkan hak pendidikan. Akses dan pemerataan pendidikan menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan bersama.

Pendidikan nonformal kini jadi jembatan penting, sementara pemerintah terus berupaya memperluas akses dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional.

Tinggalkan Balasan