Joki UTBK ITB Gunakan AI untuk Manipulasi Kartu Peserta

Seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) tertangkap menjadi joki UTBK dengan cara yang sangat canggih. Ia menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memanipulasi kartu peserta ujian, mengganti foto dan identitas asli peserta.
Mahasiswa Manipulasi Kartu Peserta dengan AI
Mahasiswa ini memanfaatkan AI untuk mengganti foto di kartu peserta UTBK. Dengan teknologi AI generatif, dia menggantikan wajah peserta asli dengan wajahnya sendiri. Cara ini memungkinkan dia mengikuti ujian atas nama orang lain tanpa ketahuan.
Tindakan ini memperlihatkan betapa canggihnya teknologi yang dapat digunakan untuk menipu sistem verifikasi. Pelaku memanfaatkan celah yang ada dan berhasil mengelabui pengawasan.
Kampus ITB dan UTBK Bertindak Cepat
Begitu penyalahgunaan ini terungkap, pihak penyelenggara UTBK langsung bertindak cepat. Mereka memeriksa rekaman CCTV dan memverifikasi identitas peserta dengan teknologi biometrik. Identitas pelaku akhirnya terungkap, dan pihak kampus ITB langsung melakukan tindakan.
Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, menyatakan bahwa pihak kampus tidak akan membiarkan tindakan yang merusak integritas UTBK. Kampus langsung mengambil langkah-langkah disipliner terhadap pelaku.
Dampak Penyalahgunaan Teknologi dalam Pendidikan
Kasus ini menunjukkan betapa besar potensi penyalahgunaan AI dalam pendidikan. Teknologi seperti deepfake dan AI face editing yang semakin mudah diakses bisa merusak sistem ujian. Jika tidak diawasi dengan ketat, teknologi ini bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap proses seleksi UTBK.
Jika sistem UTBK tidak dilindungi dengan baik, penggunaan teknologi seperti ini dapat merusak kualitas dan integritas ujian di masa depan.
Solusi dan Langkah Ke Depan dalam Mengatasi Penyalahgunaan Teknologi
Untuk mencegah penyalahgunaan serupa, penyelenggara UTBK perlu memperkuat sistem verifikasi. Pengenalan wajah dan teknologi biometrik yang lebih canggih harus diterapkan di setiap lokasi ujian.
Selain itu, pengawasan yang ketat selama ujian juga sangat penting. Semua pihak—penyelenggara, sekolah, dan orang tua—perlu bekerja sama untuk mengedukasi peserta ujian tentang pentingnya kejujuran dan integritas dalam dunia pendidikan.
Kesimpulan: Jaga Kejujuran dalam Pendidikan
Kasus joki UTBK ini mengingatkan kita bahwa meskipun teknologi berkembang pesat, kejujuran tetap menjadi yang utama. Pendidikan harus mengutamakan nilai-nilai ini agar sistemnya tetap adil dan berkualitas.
Tautan Eksternal:
- LTMPT – Lembaga yang menyelenggarakan UTBK dan sistem seleksi perguruan tinggi di Indonesia.
- AI dalam Pendidikan: Peluang dan Tantangan – Teknologi AI dan dampaknya terhadap dunia pendidikan.