Business

Soal Literasi Bahasa Indonesia UTBK 2025 Dikeluhkan, Begini Respons Resmi dari Kemdiktisaintek

Keluhan peserta terhadap soal Literasi Bahasa Indonesia dalam UTBK 2025 mencuat di berbagai platform online. Banyak yang merasa soal terlalu panjang, rumit, dan tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Sadar akan meningkatnya kritik, Kemdiktisaintek akhirnya memberikan tanggapan terbuka untuk menjernihkan isu ini.

Soal Disusun Berdasarkan Standar Akademik

Kemdiktisaintek menegaskan bahwa semua soal UTBK, termasuk subtes literasi Bahasa Indonesia, telah melalui proses validasi akademik. Tim penyusun mengikuti pedoman kompetensi nasional yang berlaku. Mereka tidak menyusun soal secara sembarangan, melainkan dengan mempertimbangkan indikator literasi membaca secara komprehensif.

Alih-alih menguji hafalan, soal-soal ini dirancang untuk mengukur pemahaman, analisis, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Karena itu, bentuk teks bacaan yang panjang menjadi bagian penting dari pengujian kemampuan membaca secara menyeluruh.

Kenapa Banyak yang Mengeluh?

Peserta UTBK 2025 mayoritas mengeluhkan dua hal: panjang teks bacaan dan opsi jawaban yang mirip. Beberapa siswa merasa kelelahan karena harus membaca berulang kali untuk memahami konteks soal.

Namun menurut Kemdiktisaintek, tantangan ini justru relevan dengan tujuan pengukuran literasi tingkat tinggi. Mereka menyarankan peserta agar mulai membiasakan diri dengan bacaan kompleks sejak jauh hari sebelum ujian berlangsung.

Langkah Kemdiktisaintek dalam Menanggapi

Menanggapi keluhan publik, Kemdiktisaintek menyatakan akan tetap membuka ruang evaluasi. Namun, mereka tidak akan menurunkan standar secara drastis. Sebaliknya, kementerian akan memperbanyak simulasi, pelatihan guru, dan penyediaan bahan ajar yang mencerminkan level soal sebenarnya.

Langkah ini bertujuan untuk mempersempit kesenjangan antara pembelajaran di sekolah dan tuntutan dalam ujian masuk perguruan tinggi.

Apa yang Bisa Dilakukan Siswa Sekarang?

Daripada mengeluh terus-menerus, peserta UTBK sebaiknya mulai menyusun strategi belajar yang lebih matang. Berikut beberapa langkah praktis:

  • Latihan baca cepat dan kritis: Biasakan membaca artikel panjang dan memahami isi tanpa perlu mengulang terlalu banyak.
  • Kerjakan soal-soal tahun sebelumnya: Soal literasi UTBK dari tahun-tahun lalu bisa jadi acuan penting.
  • Perbanyak literasi digital dan cetak: Baca dari berbagai sumber seperti opini koran, artikel ilmiah, dan esai populer.
  • Atur waktu saat latihan: Coba simulasikan suasana ujian agar terbiasa berpikir cepat dan akurat.

Kesimpulan

Kritik terhadap soal literasi Bahasa Indonesia UTBK 2025 seharusnya menjadi pemicu untuk meningkatkan kualitas persiapan, bukan alasan untuk menurunkan standar. Kemdiktisaintek sudah memberikan klarifikasi dan menegaskan bahwa evaluasi tetap berjalan, namun kualitas soal tidak akan dikompromikan.

Dengan strategi belajar yang tepat, peserta masih punya peluang besar untuk menaklukkan tantangan UTBK dan masuk ke perguruan tinggi impian.

Tinggalkan Balasan